Sering Overthinking di Tengah Malam, Begini Cara Merawat Kesehatan Mental

Seiring berkembangnya zaman, semakin pula digencarkan pentingnya kesehatan mental sejak dini, terkhusus dikalangan generasi milenial. Pandangan tentang gangguan mental di masyarakat kita seringkali dianggap sebagai hal yang sepele dan terabaikan. Maka dari itu, sebaiknya kita harus lebih aware untuk kesehatan mental manusia.

Islam sangat memperhatikan kesehatan ruhaniah atau mental. Dalam buku Tanya Jawab Agama jilid III setidaknya disebutkan delapan pedoman untuk merawat kesehatan mental kita, di antaranya:

Pertama, menyesuaikan diri dengan keadaan sekalipun kenyataan itu sangat buruk. Al Quran mengingatkan agar manusia tidak mudah goncang dalam menghadapi berbagai kenyataan, karena situasi dan kondisi yang dianggap buruk karena hal yang tampak buruk itu tidak mesti berakibat buruk (QS. Al Baqarah: 216 dan QS. An Nisa: 19).

Kedua, selalu merasa puas akan hasil perjuangan dan jerih payah sendiri. Al Quran menganjurkan agar manusia selalu beramal, bekerja dengan baik. Karena dengan amal yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik (QS. At Taubah: 105).

Ketiga, membebaskan jiwa dari rasa tegang, cemas, dan tidak putus asa yang berkepanjangan. Jika suatu amal yang dikerjakan dengan usaha yang keras namun hasilnya belum maksimal, tidak perlu putus asa dan hilang harapan (QS. Yusuf: 87 dan Az-Zumar: 53).

Keempat,  membiasakan diri untuk memberi daripada menerima. Al Quran sangat menganjurkan agar menjadi orang yang dermawan. Karena dengan memberi jiwa akan lebih sehat dan lapang. “Janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh (balasan) yang lebih banyak.” (QS. Al Mudatsir: 6).

Kelima, selalu berhubungan dengan orang lain dengan tolong menolog. Menolong orang lain bisa membuat si penolongnya menjadi lebih sehat. Artinya, jika menutup diri terhadap lingkungan dan makhluk hidup lain, jiwa akan terganggu. Al Quran sangat menganjurkan agar kita hobi dalam tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan (QS. Al Maidah: 2).

Keenam, menerima kekecewaan sebagai pelajaran hidup. Al Quran mendorong agar manusia selalu mengevaluasi apa yang telah dikerjakan dan untuk dijadikan pelajaran di masa mendatang (QS. Al Hasyr: 18).

Ketujuh, meluruskan rasa persaingan yang sehat, positif, dan konstruktif (QS. Al Maidah: 48).

Kedelapan, menyayangi diri sendiri maupun orang lain. Sabda Nabi Saw mengingatkan pada kita bahwa umat Muhammad Saw merupakan golongan yang mempunyai kasih sayang kepada anak kecil dan orang tua.

Sumber: muhammadiyah.or.id

Lazismu Kabupaten Mojokerto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga Berita yang Lain

No Related Post

Open chat
Ada yang bisa Kami Bantu?
Selamat Datang!
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Kami melalui Whatsapp.