Sedekah Atas Nama Keluarga yang Sudah Meninggal

Oleh: Ust. Fatkhurrahman 

Korbid. Majelis Tabligh dan Tarjih PDM Kab. Mojokerto

Salah satu amal kebaikan yang bisa dilakukan manusia ketika hidup di dunia adalah sedekah. Selain melakukan ibadah kepada Allah Ta’ala, bersedekah merupakan salah satu amalan utama. Sehingga amalan tersebut tidak hanya dianjurkan pada waktu luang, bahkan juga dianjurkan sedekah di waktu sempit. Allah SWT berfirman :

“ (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang maupun diwaktu sempit, orang-orang yang menahan amarahnya dan orang-orang yang memaafkan orang lain. Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (TQS. Ali-Imran 133-134)

Sedekah untuk orang tua yang sudah meninggal menjadi salah satu pertanyaan yang sering menghinggapi seorang muslim. Sebagai sosok yang memiliki andil besar, tentu seorang anak akan terus berupaya berbakti pada orang tua bahkan hingga mereka sudah tiada. 

Sedekah yang diberikan oleh anak untuk orangtua yang sudah meninggal dunia, maka amalan sedekah tersebut akan sampai kepada anak dan orangtua. Niat utama saat bersedekah adalah memberikan seluruh pahala sedekah kepada orang tua yang telah meninggal. Dengan begitu, orang tua yang telah meninggal tetap akan mendapatkan pahala sedekah.

“Apabila seorang manusia meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakannya”. (HR. Muslim, Tirmizi, An-Nasa’i)

Jika doa yang dipanjatkan oleh anak saleh/salihah akan sampai pada orang tua yang telah tiada, tentu amal kebaikan yang dilakukan pun juga demikian. Apalagi kesalihan anak tersebut merupakan hasil dari usaha orangtuanya. Pahala kebaikan seseorang akan mengalir kepada orang yang mengajaknya pada kebaikan tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Rasul SAW bersabda, “Barangsiapa yang menunjukkan pada kebaikan maka baginya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya”. (HR. Muslim)

Keadaan anak di masa depan merupakan hasil perjuangan orang tuanya. Dengan demikian kebaikan yang dilakukannya juga akan mengalir padanya meski telah tiada. Termasuk niat baik bersedekah untuk mereka. 

Berkaitan dengan sampainya pahala bersedekah atas nama orang tua, Rasulullah SAW telah memberikan penjelasan dalam beberapa hadis. Dari Aisyah berkata bahwa ada seorang laki-laki berkata  kepada Nabi, “Ibuku meninggal dunia dengan mendadak, dan aku menduga seandainya dia sempat berbicara dia akan bersedekah. Apakah dia akan memperoleh pahala jika aku bersedekah untuknya (atas namanya)?” Beliau menjawab, “Ya, benar.” (HR Bukhari)

Sedekah amil mayyit yakni bersedekah dengan pahalanya dihadiahkan kepada orang yang sudah meninggal. Hal ini disyariatkan di dalam Islam berdasar kesepakatan para ulama yang bersandar pada hadis Rasulullah di atas. Dalam hal ini tentu sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan mengenai sedekah itu sendiri. 

Demikian ini berarti wujud berbakti kepada kedua orangtua kita yang sudah meninggal adalah kita bersedekah atas namanya. Yakni kita keluarkan seberapa dana atau uang untuk kita sedekahkan dengan pahalanya kita hadiahkan untuk orang tua kita yang telah meninggal dunia. Tentu sedekah demikian sebaiknya lebih diarahkan pada sedekah jariyah agar pahalanya terus mengalir. 

Di antara para ulama’ juga mensyaratkan bahwa hal ini hanya bisa dari anak-anak keturunanya sendiri. Karena mereka telah memiliki talian hubungan darah dan garis keturunannya. Oleh karenanya orangtua yang telah meninggal dan kita bersedekah atas nama beliau adalah juga termasuk kelompok orang-orang yang beriman, tanpa adanya keimanan ini maka terputuslah hubungan ini. 

Sebagaimana hal ini telah dijelaskan dalam firman Allah:

“Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS at-Thur: 21)

Sa’ad bin ‘Ubadah ditinggal mati oleh ibunya, sedangkan dirinya sedang tidak membersamainya. Dia bertanya pada Rasulullah SAW, “ Wahai Rasulullah sesungguhnya ibuku meninggal dunia dan aku sedang tidak bersamanya. Apakah bermanfaat baginya jika aku menyedekahkan sesuatu atas namanya?”, Beliau menjawab “ya’. Dia berkata, “ sesungguhnya aku menjadikan engkau saksi bahwa kebunku yang berbuah menjadi sedekah atas nama ibuku”. (HR Bukhari 2746)

Cara-cara Bersedekah untuk Orang yang Sudah Meninggal

Salah satu alternatif yang bisa digunakan jika ingin sedekah untuk orang tua adalah wakaf. Karena dengannya harta yang dikeluarkan akan terus bermanfaat. Baik berupa wakaf untuk masjid, sekolah, sarana kesehatan dan yang semacamnya.

Wakaf yang dilakukan oleh sahabat Usman bin Affan dapat dijadikan contoh. Wakaf Sumur Raumah yang ditinggalkannya masih bisa dinikmati manusia hingga kini. Sehingga pahala masih terus mengalir kepadanya.

Namun cara lain seperti berinfak dan semacamnya juga tetap akan memberikan manfaat. Nilai kecil bisa jadi besar dihadapan Allah Ta’ala jika dilakukan dengan penuh keikhlasan. Dan nilai besar bisa jadi kecil dihadapan Allah Ta’ala jika tidak ada keikhlasan bahkan dibersamai rasa riya’.

Lazismu Kabupaten Mojokerto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga Berita yang Lain

Open chat
Ada yang bisa Kami Bantu?
Selamat Datang!
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Kami melalui Whatsapp.